Surat Pembaca
Bank CIMB Niaga

Pegawai Bank Niaga Mampang Tidak Sopan

Rabu, 10 Mei 2017 | 00:41 WIB

Rabu, 26 April 2017, saya main ke rumah orangtua saya. Kurang lebih sekitar jam 17.30, telepon rumah berbunyi. Setelah saya angkat dan bilang halo, saya langsung dibentak dengan kalimat "teleponnya bisa tidak sih jangan dimati-matiin!". Saya bingung, siapa magrib telepon ke rumah orang, tidak balas halo langsung bentak-bentak.

Saya langsung tanya ini siapa. Lagi-lagi tidak dijawab pertanyaan saya dan saya dibentak lagi dengan kalimat "susah banget sih saya mau ketemu Ibu L**s! Jangan dimati-matiin dong teleponnya!". Saya jawab, "ibunya sedang umroh. Ini dari siapa?". Saya pun dibentak lagi dengan nada yang lebih tinggi "kemarin bilangnya ke luar kota, sekarang Umroh, yang benar yang mana? Saya Risma atau Rina (saya lupa namanya siapa tapi antara dua itu) dari Bank Niaga Mampang!".

Saya jadi agak kepancing nih kok ada orang bank yang telepon ke rumah nasabah dan bentak-bentak orang seenak jidat. Singkatnya, saya bilang saya anaknya terserah dia mau percaya atau tidak, ibu saya lagi Umrah. Sampai saya suruh dia kalau tidak percaya, ke sini saja. Lalu, mbak yang bentak saya itu bilang dengan nada yang tetap tinggi, "ini bener anaknya tidak? bayarin dulu deh tagihan Ibu! Saya tunggu hari ini juga!".

Saya paham ketika ada nasabah yang belum bayar tagihan padahal sudah jatuh tempo, pasti orang bank akan mengejar nasabah karena dia sendiri juga setres pasti dikejar deadline kantor. Saya tidak tahu juga ibu saya sudah telat bayar berapa lama. Ini juga kelalaian ibu saya karena telat bayar. Apapun alasannya, apa dibenarkan caranya seperti itu? Apakah semua nasabah yang telat bayar diperlakukan seperti itu? Saya keluarga dari nasabah.

Bagaimana kalau pembantu saya yang mengangkat telepon? Pasti lebih dimaki-maki lagi padahal pembantu tidak tahu apa-apa. Akhirnya, setelah dia tetep teriak-teriak ngomong sama saya, saya bilang "mbak mau saya bantu tidak? Kalau mau, mbak sabar dan jangan teriak-teriak. Saya minta nomor kartu ibu saya biar saya bayar". Dia jadi sedikit pelan suaranya.

Akhirnya saya dikasih nomor kartu ibu saya dan nomor telepon untuk mengirim bukti pembayarannya. Setelah saya bayar tagihan ibu saya yang kurang dari satu juta rupiah itu, saya mengirim bukti pembayaran ke nomor yang dikasih Mbak Risma atau Rina tadi. Dan gak ada balasan terima kasih atau apalah gtu setelah saya kirim tanda bukti.

Hari ini, Jumat, 5 Mei 2017, pembantu saya menerima telepon lagi dari Bank Niaga yang menagih tagihan credit card ibu saya. Saya tidak tau apakah Mbak Risma atau Rina yang menelepon lagi. Tapi yang jelas, pembantu saya juga mendapat kata-kata yang tidak sopan ditelepon itu.

Saat menawarkan credit card saja ramahnya minta ampun. Merayu, memuji. Saat menagih pembayaran, membentak-bentak dan berbicara dengan bahasa tidak sopan. Kepada Mbak Risma atau Rina dari Bank Niaga Mampang, begitukah cara yang diajarkan di perbankan?

Mutia
Prima Lingkar Asri Blok A1 No.8, Bekasi
PT Bank CIMB Niaga Tbk

Pegawai Bank Niaga Mampang Tidak Sopan

Selasa, 30 Mei 2017 | 10:57 WIB

Sehubungan dengan surat Ibu Mutia yang berjudul, "Pegawai Bank Niaga Mampang Tidak Sopan", di Kompas.com tanggal 10 Mei 2017, dengan ini kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami Ibu Mutia.

Sebagai tindak lanjut dari keluhan tersebut, kami telah menghubungi Ibu Mutia guna menjelaskan permasalahan yang terjadi dan permasalahan telah diselesaikan.

Dapat kami sampaikan juga bahwa untuk masukan dan keluhan atas pelayanan CIMB Niaga dapat menghubungi Phone Banking 14041 atau melalui email: 14041@cimbniaga.co.id. 

Demikian kami sampaikan. Atas kerjasama dan dimuatnya tanggapan ini, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Slamet Sudijono - Head of Marketing, Brand & Communications
Jl. Jend Sudirman Kav.58, Jakarta 12150
Tanggapan Lain
Lihat Semua
TRAVELOKA & CIMB NIAGA
Kecewa Dengan Pelayanan Traveloka dan CIMB
Lazada Indonesia
Saldo Ditahan dan Toko Ditutup oleh Lazada
Lazada Indonesia
Kecewa Akun Seller Center Lazada Dibatasi, Dikenakan Pelanggaran dan Banding Ditolak
Panin Dai-Ichi Life
Lamanya Proses Klaim Asuransi Kematian Panin Dai-Ichi Life
First Media
Sulitnya Proses Berhenti Layanan Televisi First Media
Surat Pembaca
Lihat Semua