Krisis Kesadaran Warga Ciomas Kabupaten Bogor Dalam Mematuhi Protokol Kesehatan
Saya Kirana (18 ), salah satu warga di Ciomas Kabupaten Bogor. Semenjak dilakukan adaptasi kebiasaan baru tentunya saya selalu beraktivitas dengan mematuhi protokol kesehatan, sebagaimana yang telah dihimbau oleh pemerintah.
Saya mengharapkan agar semua pihak juga melakukan hal yang sama dengan tujuan dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.
Yaitu dengan dengan mematuhi 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak ) sehingga tidak selalu tergantung kepada petugas kesehatan.
Pada 8 April 2021, saya cukup terkejut ketika melihat masih banyak warga Ciomas yang tidak menerapkan kebijakan tersebut.
Sepanjang perjalanan menuju tempat tujuan, saya melihat tidak sedikit supir angkutan umum, penumpang dan beberapa pengendara motor yang tidak menggunakan masker.
Saya juga sempat memerhatikan ada beberapa toko, caffe dan tempat makan yang tidak menyediakan hand sanitizer dan juga tanda pembatasan jarak aman untuk pelanggannya.
Untuk lebih meyakinkan diri bahwa warga Ciomas belum menjalankan protokol kesehatan dengan baik, saya pun bertanya kepada beberapa teman yang tinggal di Ciomas.
Namun, saya mendapatkan jawaban bahwa memang himbauan pemerintah soal pentingnya menggunakan masker belum dilaksanakan dengan baik.
Seharusnya masyarakat dapat belajar dari pengalaman sebelumnya, ketika Ciomas sempat menjadi salah satu zona merah di Kabupaten Bogor.
Walaupun bukan menjadi daerah dengan jumlah positif terbanyak, alangkah lebih baik jika warga Ciomas harus lebih disiplin dan berkomitmen mematuhi protokol kesehatan.
Padahal, memakai masker saat beraktivitas bersama orang lain bukan hanya sekadar mencegah diri terkena virus tetapi juga mencegah menginfeksi orang lain terinfeksi COVID-19.
Mengingat beberapa hari lagi umat muslim menyambut bulan suci Ramadhan, saya rasa perlu diadakan edukasi lebih lanjut mengenai protokol kesehatan khususnya edukasi terkait panduan beribadah saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Terima kasih. (SUC)
