Pada tanggal 17 Maret 2017, rumah saya didatangi oleh kurang lebih 5 orang lelaki berpakaian seragam Indihome, yang salah satunya bernama Bapak Taka. Mereka menawarkan untuk mengganti paket Internet Speedy yang saya gunakan dengan Fiberhome yang memiliki jaringan fiber optic.
Sebelum menerima tawaran tersebut, saya langsung menelepon 147 menanyakan tentang kebenaran tawaran tersebut, biaya dan apakah ada perubahan harga paket yang harus saya bayar. Jawaban yang saya terima sangat melegakan, katanya, "Perubahan dari Speedy ke Fiberhome itu merupakan wujud nyata dari Telkom kepada pelanggannya agar dapat melayani lebih baik lagi". Manis sekali kan jawabannya! Hampir terharu saya mendengarnya.
Mengenai kekhawatiran saya tentang perubahan biaya internet yang akan berubah, dijawab pula oleh 147 bahwa tidak ada perubahan harga sepanjang saya tidak mengajukan peningkatan atau perubahan paket internet apapun. Prinsipnya, ini hanya perubahan jaringan dari tembaga ke fiber optic. Hal ini juga diperkuat oleh petugas lapangan yang melakukan pemasangan pada saat itu.
Berdasarkan jawaban resmi dari pihak Telkom tersebut, saya beranggapan bahwa paket internet saya sekarang adalah Fiberhome dengan jaringan fiber optic dengan quota tetap unlimited! Simple-nya, dari Speedy yang jaringan tembaga menjadi Fiberhome dengan jaringan fiber optic.
Sayangnya, kegembiraan saya tidak berlangsung lama, pada bulan April 2017, tagihan saya melonjak menjadi Rp. 188.968,- untuk internet. Tentu saja saya protes, karena itu tidak sesuai komitmen awal. Setiap bulan sebelum menjadi Fiberhome, saya hanya membayar Rp. 65.000,- ditambah PPN 10% dengan paket Speedy unlimited. Namun lonjakan tanpa permisi ini terjadi lagi pada bulan Mei 2017, menjadi Rp. 404.032,-.
Petugas 147 menginformasikan bahwa kecepatan internet saya sekarang menjadi 20 MBPS dan quota unlimited. Pada bulan Juni 2017, tagihan saya kembali loncat menjadi Rp.338.324,- dengan kecepatan 10 MBPS dan quota 20 GB. Bagaimana perubahan ini bisa terjadi? Padahal saya tidak pernah mengajukan upgrade apapun dan quota saya pun dikebiri menjadi 20 GB! Entah apa yang akan terjadi dengan tagihan pada bulan selanjutnya 2017.
Sungguh saya merasa dijebak atau diperdaya dan tidak diberikan informasi yang benar (misleading information). Saya tidak pernah menyangka PT. Telkom Indonesia sebagai sebuah perusahaan yang besar bisa berbuat seperti ini kepada pelanggan setianya. Pada saat saya menulis surat ini, internet saya lemot! Mungkin quota-nya sudah habis. Beberapa hari sebelumnya sering disconnected.
Disini saya ingin pertanggungjawaban Telkom atas permasalahan yang terjadi dengan saya. Saya merasa dirugikan baik secara harga paket maupun limit quota. Tadinya untuk internet saya cukup membayar Rp. 65.000,- ditambah PPN 10% dengan unlimited access, namun sekarang selalu ditagih di atas Rp.300.000,- dengan limited access pula! Saya mau paket internet saya kembali unlimited dan harga tetap sama seperti sebelum menjadi Fiberhome. Nomor tiket pelaporan saya IN-17288727.
Kemarin sore pun saya kembali melaporkan hal ini dan diterima oleh Bapak Putu, namun nomor pelaporan belum ada. Saya tunggu itikad dan penyelesaian yang baik dari Telkom.