Bulan September 2018, saya gembira karena menerima kartu kredit DBS. Menurut saya, DBS adalah salah satu bank terbesar di Singapura. Saya pikir menajemen dan pelayanan DBS Indonesia minimal akan sama dengan DBS Singapura yang profesional dan canggih. Atau misalkan masih dibawah, tidak terlalu jauh dengan DBS Singapura.
Saya terkejut ketika membuka amplop dan melihat isi kartu yang saya terima, ternyata saya diberikan kartu Visa Platinum Travel. Perasaan gembira berubah menjadi kesal dan sedih. Mengapa tidak? Saya sudah tanda tangan pada aplikasi dan hanya mencentang Visa Signature (saya memiliki bukti foto).
Saya tidak mendapat konfirmasi apakah bersedia apabila diturunkan level kartu. Sungguh kecewa. Kemudian saya adukan hal ini ke call center. Namun oleh call center saya disarankan untuk mengaktifkan kartu karena free annual fee. Setelah saya minta pendapat dan rekomendasi teman-teman, akhirnya saya memilih mengaktifkan kartu.
Untuk kedua kalinya saya mendapat pengalaman buruk. Pada bulan kedua saya menerima tagihan untuk annual membership sebesar 650 ribu. Kemudian saya telepon call center, dengan santainya saya diminta untuk membayar terlebih dahulu setelahnya uang saya akan dikreditkan kembali.
Namun, uang tidak dikreditkan secara otomatis. Kembali telepon call center, saya diminta untuk menunggu satu atau dua bulan. Setelah menunggu hingga dua bulan, saya mulai aktif telepon call center. Padahal saya memiliki kerjaan lain. Setelah menunggu selama empat bulan, uang saya akhirnya dikreditkan.
Pengalaman buruk selanjutnya. Saya baru menyadari bahwa 2.000 Digi Mile (Digibank Mileage) atas transaksi yang memenuhi syarat belum ditambahkan. Saya kembali telepon call center dan dibuatkan ID laporan. Call center mengatakan bahwa saya telah eligible dan memenuhi syarat.
Saya pun menunggu tagihan bulan berikutnya, ternyata masih belum ditambahkan. Saya berulangkali telepon call center, namun hanya dibuatkan ID laporan tanpa ada follow up ke bagian terkait.
Sungguh kacau manajemen DBS. Terima kasih.