Jakarta, 12 Februari 2021. Malam itu pukul 21.17, hujan gerimis dan angin yang lumayan kuat menerjang wilayah Ancol, Jakarta Utara, tempat saya tinggal.
Saya dan teman kantor yang lapar selagi bekerja lembur memutuskan untuk membeli makanan menggunakan aplikasi layanan GrabFood.
Kami memesan nasi bebek dari salah satu “resto” di Pademangan dan menunggu aplikasi mencarikan driver. Saat itu, OVO saya terisi cukup lumayan, jadi tidak perlu waktu lama untuk membayar dengan satu kali klik dan mendapatkan kode pesanan GF-73**.
Entah karena kelalaian kami atau memang ada kesalahan pada aplikasi, driver sempat menghubungi kami dan berkata bahwa dia sedang menuju restoran.
Saya pun meninggalkan handphone sejenak dan melanjutkan bekerja.
Setelah 5 menit, saya mendapatkan sebuah notifikasi bahwa OVO saya telah tersedot dengan notifikasi bahwa transaksi telah selesai.
Namun anehnya saat aplikasi dibuka, riwayat transaksi menunjukkan bahwa pesanan saya adalah pesanan self-pickup yang sudah diambil.
Dengan OVO yang telah terpotong dan riwayat chat maupun profil driver yang tidak dapat saya temukan, kami pun berangkat untuk mencari “resto” tersebut yang ternyata adalah seorang pedagang kakilima.
Setelah menjelaskan kejadian tersebut dan berusaha meyakinkan penjual, akhirnya pesanan kami pun dibuatkan meski suasana pada saat itu tidak mendukung.
Anehnya dari kejadian ini adalah, apabila ini merupakan kelalaian saya saat memesan dengan memilih self-pickup, seharusnya aplikasi tidak akan mencarikan driver.
Bahkan, saya sudah berkomunikasi dengan driver tersebut sebelum akhirnya format pemesanan berubah dengan sendirinya diikuti dengan OVO saya yang otomatis terpotong.
Sementara “resto” mengakui bahwa tidak ada data pemesanan yang masuk.
Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi sekali. Bug di aplikasi Grab memang kadang bisa sangat merepotkan bahkan melahirkan pertengkaran.
Saya beberapa kali mengalami perdebatan dengan driver akibat perbedaan harga yang tercantum antara di aplikasi pemesan dan aplikasi driver.
Perbedaan titik lokasi juga kadang terjadi dengan pola yang serupa dan baru kali ini saya mengalami perubahan format pemesanan dan OVO saya ditarik begitu saja.
Saya rasa sudah seharusnya kualitas dari aplikasi Grab mulai ditinjau kembali, baik dari segi driver, maupun pengguna agar kejadian-kejadian seperti ini tidak kembali terjadi.
Saya yakin Grab sudah banyak sekali membantu masyarakat dalam memudahkan mobilitas sehari-sehari, dan justru karenanya saya sangat mengharapkan adanya peningkatan yang terus dilakukan. (DND)