Pada tanggal 27 Juni 2018 saya melakukan transfer melalui Mandiri online versi desktop kepada sebuah institusi yang merupakan nasabah Bank Mandiri juga. Di desktop muncul notifikasi gagal transfer, lalu saya transfer ulang lewat mandiri online versi mobile (HP) dan dinyatakan transaksi berhasil.

Tak lama kemudian saya mendapatkan notifikasi lewat email yang menyatakan bahwa transaksi sebelumnya lewat desktop dinyatakan berhasil. Padahal status transaksi di HP masih “menunggu persetujuan”. Lalu saya print buku tabungan saya dan terlihat telah terjadi dua kali pemotongan saldo.

Selanjutnya saya ajukan komplain kepada CS Bank Mandiri cabang Fakhrudin dengan menunjukkan bukti-bukti yang ada. Dijanjikan akan diselesaikan dalam waktu 14 hari kerja dan akan dihubungi lewat telepon. Setelah lewat dari 14 hari kerja tidak ada yang menghubungi saya dan tidak ada perubahan dalam rekening saya.

Kemudian saya melakukan komplain via email ke mandiricare@bankmandiri.co.id sambil menyertakan bukti-bukti yang ada. Jawaban dari CS Bank Mandiri (Sdr. Ivan) sungguh mengecewakan. Saya diminta untuk melakukan konfirmasi kepada pihak penerima, padahal sudah jelas ada problem dengan sistem Mandiri online yang mengakibatkan transfer bisa berjalan padahal statusnya gagal dan menunggu persetujuan.

Mungkin CS tersebut tidak mengetahui rumitnya birokrasi apabila berurusan dengan sebuah institusi sehingga asal jawab saja. Kalau saja kejadian ini terjadi dengan orang pribadi, mungkin saya bisa menyelesaikannya sendiri dengan meminta balik dana yang sampai dua kali transfer. Jumlah rupiahnya memang tidak besar, tetapi hal ini cukup untuk menunjukkan bahwa sistem Mandiri online tidak aman dan membuat saya jadi kapok bertransaksi lewat Mandiri online.