Surat Pembaca
PT. Bukalapak.com

Bukadompet Dibekukan, Sistem Pengamanan Yang Merugikan

Kamis, 3 Januari 2019 | 20:21 WIB

Pada malam 1 Januari 2019 yang lalu, saya melalui akun Bukalapak atas nama Thomas_Winto (nama saya sendiri) melakukan pembelian sebuah barang. Semua transaksi berjalan dengan lancar ketika itu, hingga akhirnya saya menyelesaikan keseluruhan proses tersebut dengan melakukan pembayaran via transfer ke rekening BNI yang disyaratkan oleh Bukalapak. Namun keesokan paginya, saya terkejut ketika mendapatkan notifikasi dari pihak Bukalapak, bahwasannya akun pelapak yang menjual barang yang saya beli semalam telah dibekukan oleh pihak Bukalapak karena terindikasi melakukan kegiatan "phising".

Selain itu, pihak Bukalapak juga membekukan akun Bukadompet saya dengan alasan ingin mengamankan dana yang saya miliki. Saya pun menghabiskan hari kedua di tahun yang baru ini untuk berurusan dengan pihak Bukalapak. Mulai dari berkali-kali mengganti password masuk akun Bukalapak saya, hingga berswafoto sambil memegang kartu identitas pribadi sebagai bukti untuk Bukalapak, kalau saya adalah diri saya sendiri bukan robot.

Puluhan ribu pulsa telepon pun sudah habis terpakai, hanya untuk menghubungi call-center Bukalapak. Segenap daya, usaha, waktu, bahkan uang sudah saya sia-siakan hanya untuk mengurusi kesialan saya di hari-hari pertama di tahun yang baru ini. Namun tak ayal, hingga tulisan ini saya buat, akun Bukadompet saya npun masih dibekukan.

Siang tadi saya menelepon kembali call-center Bukalapak, untuk sekedar memperbaharui informasi perihal permasalahan yang saya alami. Sesuai prediksi, saya hanya mendapatkan jawaban standar untuk sabar dan menunggu. Namun saya sempat terkejut ketika mendengarkan jawaban customer service mengenai waktu yang biasa dikenakan bagi mereka yang akun Bukadompetnya dibekukan. Ia menjawab, "...maksimal 7x24 jam pak...". Artinya, uang yang saya miliki harus menginap di rekening BNI pihak Bukalapak secara paksa maksimal selama tujuh hari lamanya.

Mungkin bagi beberapa orang uang sejumlah 2.500.000 rupiah tidak ada artinya. Namun bagi seseorang yang bekerja sebagai buruh lepas seperti saya, jumlah tersebut merupakan jumlah yang sangat besar, karena hampir merangkum keseluruhan pendapatan saya tiap bulannya.

Tampaknya modus pembekuan akun Bukadompet dengan alasan demi mengamankan dana pengguna yang menjadi korban dari penipu-penipu yang berkeliaran di Bukalapak telah sering dilakukan oleh manajemen Bukalapak sendiri. Jika ada ratusan orang seperti saya dengan jumlah minimal dana sebesar 1.000.000 rupiah per orang saja, bisakah anda bayangkan berapa puluh hingga ratusan juta rupiah uang para pengguna yang parkir di rekening-rekening bank yang dimiliki Bukalapak?

Yang menjadi pertanyaan disini, mengapa protokol keamanan yang diterapkan oleh pihak Bukalapak, yang seharusnya mengamankan pengguna dari penipuan, justru lebih menguntungkan Bukalapak dan malah berbalik merugikan para penggunanya yang dicap pihak Bukalapak sebagai korban?

Sudah seharusnya Bukalapak sebagai salah satu marketplace maya terbesar di Indonesia memperbaiki protokol keamanannya tanpa harus lebih lagi menjerat korban-korban tersebut. Saya adalah korban penipuan dari sesama pengguna Bukalapak, tapi jangan juga jadikan saya korban dari manajemen bukalapak dan harus kehilangan hampir seluruh pendapatan yang biasa saya terima tiap bulannya. Saya hanya ingin akun Bukadompet saya dibuka kembali, sehingga saya dapat mencairkan dana saya tersebut.

Thomas
Lingkungan Karangjati RT. 004 RW. 008, Karangjati, Bergas, Kabupaten Semarang
Bukalapak

Bukadompet Dibekukan, Sistem Pengamanan Yang Merugikan

Selasa, 8 Januari 2019 | 09:54 WIB

Menindaklanjuti keluhan yang dialami oleh Bapak Thomas, kami sudah melakukan konfirmasi secara langsung kepada Bapak Thomas terkait kendala yang dialami mengenai pembekuan BukaDompet. Kami informasikan jika pembekuan BukaDompet Bapak Thomas dilakukan sebagai tindakan preventif atas transaksi yang dimana pelapak terindikasi melakukan kegiatan phising. Saat ini status transaksi sudah refund namun BukaDompet masih dibekukan menunggu verifikasi data dari Bapak Thomas. Kami sampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Bukalapak akan selalu berkerja sama dengan para Pelapak dan Pembeli kami, demi kenyamanan mereka selama bertransaksi berjualan dan juga berbelanja. Kami percaya bahwa transparansi penting untuk memastikan kepercayaan konsumen kami di Bukalapak.

Demikian surat tanggapan ini kami buat. Terimakasih.

Evi Andarini - Public Relations Manager Bukalapak
Jl. Kemang Timur No 22, Jakarta Selatan 12560
Kirimkan Surat Anda
Login atau Register terlebih dahulu untuk mengirim surat Anda. Lihat syarat dan ketentuan di sini.
Surat Pembaca
Lihat Semua
Tanggapan Lain
Lihat Semua
TRAVELOKA & CIMB NIAGA
Kecewa Dengan Pelayanan Traveloka dan CIMB
Lazada Indonesia
Saldo Ditahan dan Toko Ditutup oleh Lazada
Lazada Indonesia
Kecewa Akun Seller Center Lazada Dibatasi, Dikenakan Pelanggaran dan Banding Ditolak
Panin Dai-Ichi Life
Lamanya Proses Klaim Asuransi Kematian Panin Dai-Ichi Life
First Media
Sulitnya Proses Berhenti Layanan Televisi First Media