Surat Pembaca
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom)

Kecewa dengan IndiHome dan MOODAH

Jumat, 26 April 2019 | 12:43 WIB

Saya berlangganan IndiHome sejak Desember 2017 dengan billing Rp 311.000/bulan. Setelah pemakaian setahun lebih, sampai pada 14 februari 2019 saya mendapat telepon dari 147 yang menawarkan paket promo MOODAH dengan harga Rp 350.000 PPn Rp 35.000. Total Rp 385.000.

Dengan paket MOODAH, saya mendapat layanan IndiHome dengan benefit tambahan kuota keluarga di nomor ponsel Telkomsel. Nomor ponsel keluarga yang bisa didaftarkan adalah maksimal enam nomor Telkomsel.

Saya menerima tawaran tersebut dan mendaftarkan enam nomor Telkomsel, yakni nomor saya, istri, papa, mama, kakak, dan adik saya.

MOODAH menggunakan sistem pembayaran prabayar, sementara IndiHome sistem pasca-bayar.

Tanggal 14 April 2019, saya membayar paket MOODAH sebesar Rp 385.000 menggunakan kartu kredit CIMB Niaga. Paket saya langsung aktif dan benefit kuota keluarga langsung saya dapatkan.

Namun, sejak beralih ke MOODAH, saya mulai merasakan kekecewaan.

1. Mengingat MOODAH adalah layanan baru, pihak IndiHome sering telepon untuk melakukan survei layanan. Namun, menjadi masalah ketika survei dilakukan ke seluruh nomor telepon yang terdaftar.

Saya sudah menyampaikan kepada pihak IndiHome agar survei dilakukan ke nomor utama saja, yakni saya. Sebab, saya keberatan orangtua saya juga dihubungi, mengingat mereka juga tidak tahu apa itu paket MOODAH. Survei ke orangtua saya juga sangat mengganggu waktu istirahat mereka.

Namun, walau sudah diingatkan, pihak IndiHome tetap menghubungi keluarga saya dan berulang kali. Hal tersebut sudah mengganggu kenyamanan keluarga saya.

2. Permasalahan kedua adalah pada aplikasi IndiHome. Saya masih menerima tagihan Februari 2019 sebesar Rp 311.531, padahal status saya sudah bayar.

Saya menghubungi nomor customer service (CS) Telkom 147, namun anehnya, CS tidak mengenal paket MOODAH. Setelah dijelaskan panjang lebar, CS mengatakan permasalahan billing telah dilaporkan. Nanti, kata dia, akan ada pihak Telkom khusus bagian billing yang akan menghubungi saya.

Apa yang terjadi berikutnya?

Hingga saat ini tidak ada yang menghubungi saya. Berhubung di status aplikasi IndiHome tagihan saya status "sudah dibayar" saya tidak terlalu mempermasalahkan.

Pada Maret 2019, muncul tagihan IndiHome sebesar Rp 361.677. Tagihannya naik. Statusnya juga sudah dibayar. Saya juga tetap bayar MOODAH sebesar Rp 385.000, jadi tidak ada masalah, saya pikir.

Pada April 2019, muncul masalah. Tagihan IndiHome saya naik lagi jadi Rp 382.496 dengan status "belum dibayar". Padahal, saya sudah bayar billing MOODAH pada tanggal 12 April 2019 dan status pembayaran sukses.

Pada 15 April 2019, saya mendapat SMS dari Telkom bahwa ada tagihan sebesar Rp 362.996 belum dibayar, batas bayar tanggal 20 April 2019. Jika lewat, kena denda dan isolir, hubungi Telkom Jakarta Utara 021-4308100.

Saya abaikan SMS tersebut karena saya sudah membayar pada tanggal 12 April 2019.

Pada 21 April 2019 internet saya diisolir. Saya telepon ke 147 dan memberitahukan bahwa saya telah melakukan pembayaran pada 12 April 2019 sebesar Rp 385.000.

Customer service meminta saya email bukti pembayaran. Saya email bukti pembayaran saya, dan bukti bahwa di aplikasi MOODAH juga pembayaran sudah dinyatakan masuk.

Kemudian saya mendapat balasan email: Setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut bahwa saat ini tagihan Bapak/Ibu belum masuk ke dalam sistem kami. Namun kami telah menindaklanjuti kendala pembayarannya dengan nomor pelaporan berikut IN50452285. Agar segera dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Tidak lama berselang, IndiHome saya aktif kembali. Saya cek di aplikasi my IndiHome, status tagihan saya tetap belum dibayar. Saya abaikan karena saya pikir IndiHome saya sudah berjalan kembali dan saya juga sudah memberi bukti bayar.

Pada 23 April 2019, internet saya diisolir lagi. Saya email lagi ke Telkom. Saya juga menghubungi nomor 147 dan menceritakan permasalahan saya dari awal sampai akhir.

Customer service menjawab di sistem Telkom tidak ada pembayaran masuk dari saya dan akan mengecek kembali.

Pada 24 April 2019, saya menghubungi Telkom Jakarta Utara melalui di 021-4308100 dan menghubungi MOODAH melalui whatsapp di 082128667979.

Jawaban dari Telkom Jakarta Utara adalah pembayaran saya belum masuk lalu saya diminta whatsapp bukti pembayaran ke 081384860088. Saya pun mengirimkan bukti pembayaran.

Setelah itu, saya mendapat jawaban dari CS MOODAH. "Iya, Pak semua nomor mengalami hal serupa, mohon ditunggu karena tim MOODAH sedang berusaha membuka isolir secara bertahap. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi ya Pak. Mohon ditunggu kembali."

Saya sudah bayar pada 12 April 2019, internet saya sudah diisolir sejak 21 April 2019. Saya meminta tolong prosesnya dipercepat dan nomor saya diprioritaskan. Sebab saya memakai internet untuk bisnis online. Saya tidak bisa kerja karena diisolir.

Pada 25 April 2019 saya dihubungi oleh Telkom Jakarta Utara. Mereka memberi tahu bahwa setelah pengecekan, pembayaran saya belum masuk ke Telkom. CS meminta saya menghubungi pihak CIMB Niaga untuk konfirmasi.

Saya menghubungi CIMB Niaga dan dari pihak bank mengatakan bahwa pembayaran sudah masuk ke Telkom. Di rincian transaksi internet banking saya juga tercatat sudah berhasil.

Saya kembali memberitahukan ke Telkom Jakarta Utara melalui whatsapp bahwa pihak CIMB Niaga mengatakan pembayaran sudah masuk ke Telkom dan saya memberikan buktinya.

Sampai sekarang, layanan saya masih diisolir. Saat saya telepon ke 147, jawabannya hanya belum ada pembayaran masuk dan akan mempercepat proses.

Gara-gara masalah ini, pekerjaan saya terganggu. Saya juga rugi karena sudah membayar tetapi tidak mendapat fasilitas layanan. Saya sangat kecewa dengan Telkom IndiHome dan Telkomsel MOODAH.

Andry
Jalan Dwiwarna A1 No 25A, Kartini, Jakarta Pusat
Kirimkan Surat Anda
Login atau Register terlebih dahulu untuk mengirim surat Anda. Lihat syarat dan ketentuan di sini.
Surat Pembaca
Lihat Semua
Tanggapan Lain
Lihat Semua
TRAVELOKA & CIMB NIAGA
Kecewa Dengan Pelayanan Traveloka dan CIMB
Lazada Indonesia
Saldo Ditahan dan Toko Ditutup oleh Lazada
Lazada Indonesia
Kecewa Akun Seller Center Lazada Dibatasi, Dikenakan Pelanggaran dan Banding Ditolak
Panin Dai-Ichi Life
Lamanya Proses Klaim Asuransi Kematian Panin Dai-Ichi Life
First Media
Sulitnya Proses Berhenti Layanan Televisi First Media