Surat Pembaca
Lazada

Beli Sprei di Lazada yang Dikirim Barang Lain

Jumat, 4 September 2020 | 22:27 WIB

Saya membeli barang di Lazada yaitu 2 unit sprei Kintakun ukuran 180x200 seharga Rp 89.999 per unit. Total yang saya bayarkan adalah Rp 186.100 karena biaya ongkos kirim Rp 6.100 untuk 2 unit sprei tersebut.

Nomer pesanan saya adalah #449249032286352. Jumat, 28 Agustus 2020, saya menerima paket tersebut. Saya baru membuka paket tersebut pada Minggu, 30 Agustus 2020. Saya kaget barang yang saya terima adalah 1 unit tas pinggang murahan merek Vans. Saya perkirakan harganya sekitar Rp 10.000 saja.

Toko tersebut bernama Bayu Shop di Lazada. Pada label yang tertera di paket, kontak Bayu Shop dicoret dan dihitamkan oleh pihak penjual. Saya terpaksa melalukan komplain melalui Lazada dan saya meminta retur.

Pihak penjual menjelaskan bahwa barang yang dikirimkan duluan adalah barang promosi. Barang pesanan akan dikirimkan setelah barang promosi diterima. Barang promosi diberikan secara gratis.

Jadi menurut pihak penjual, tas pinggang vans tersebut adalah barang promosi dan sprei pesanan saya akan dikirimkan selanjutnya. Namun, saya merasa ada yang tidak beres. Kalau barang promosi sampai, maka notifikasi pesanan saya di Lazada disebutkan sudah diterima dan batas waktu komplain saya hanya 7 hari.

Jika saya mempercayai penjual, maka saya akan terus menunggu barang pesanan saya yang sebenarnya tidak akan pernah sampai dan saya tidak bisa retur setelah melewati batas waktu 7 hari. Maka dari itu, saya komplain langsung penjual di Lazada, tetapi tidak direspon sama sekali. Bahkan komplain saya kedua kalinya pada esok hari tidak dibaca.

Oleh karena itu, saya meminta retur di Lazada pada 30 Agutsus 2020. Akan tetapi Senin, 31 Agustus 2020 pihak penjual menolak dengan alasan sudah mengirimkan sprei berwarna merah.

Saya langsung kontak pihak penjual, kalau memang sudah dikirimkan sprei merahnya, saya minta foto bukti pengiriman dan nomor resi pengirimannya. Permintaan saya tidak direspon, malah didiamkan tidak dibaca pihak penjual.

Saat itu juga, 31 Agustus 2020 saya langsung telepon ke Customer Service Lazada dan menjelaskan permasalahannya. Lazada menjelaskan akan menindaklanjutinya dalam waktu 1-4 hari kerja.

Rabu, 2 September 2020, notifikasi di Lazada berubah dari sebelumnya "sudah menerima laporan" menjadi "laporan masalah sedang diproses" dan disebutkan "Dispute Team has requested to provide evidence by seller : Dear seller sesuai informasi jika sudah mengirimkan ulang produk ke alamat buyer, mohon berikan bukti pengemasannya, kami tunggu 2x24 jam, jika tidak ada bukti yang kami minta maka kami akan proses return."

Setelah saya menunggu, ternyata Jumat malam 4 September 2020, notifikasi di Lazada belum berubah dan masih tetap "laporan masalah sedang di proses" meskipun ada sedikit perubahan di informasinya menjadi : "Dispute Team has requested to provide evidence by seller : Dear seller sesuai informasi jika sudah mengirimkan ulang produk ke alamat buyer, mohon berikan bukti Resinya, kami tunggu 2x24 jam, jika tidak ada bukti yang kami minta maka kami akan proses return."

Mengalami kejadian tidak menyenangkan seperti ini dan melihat respon pihak Customer Service Lazada yang terkesan lambat, meskipun nilai kerugian saya tidak terlalu besar, saya merasa cukup kapok berbelanja di Lazada.

Mohon Lazada menanggapi komplain retur saya, supaya barangnya bisa segera saya retur dan uang segera dikembalikan ke kartu kredit saya. Mohon kepada pihak Lazada untuk lebih meningkatkan rasa aman dan nyaman untuk pelanggan yang berbelanja di aplikasinya. (IRA)

Ricky K.
Jl. Kartini IX, Sawah Besar
Kirimkan Surat Anda
Login atau Register terlebih dahulu untuk mengirim surat Anda. Lihat syarat dan ketentuan di sini.
Surat Pembaca
Lihat Semua
Tanggapan Lain
Lihat Semua
TRAVELOKA & CIMB NIAGA
Kecewa Dengan Pelayanan Traveloka dan CIMB
Lazada Indonesia
Saldo Ditahan dan Toko Ditutup oleh Lazada
Lazada Indonesia
Kecewa Akun Seller Center Lazada Dibatasi, Dikenakan Pelanggaran dan Banding Ditolak
Panin Dai-Ichi Life
Lamanya Proses Klaim Asuransi Kematian Panin Dai-Ichi Life
First Media
Sulitnya Proses Berhenti Layanan Televisi First Media