Sampah menjadi salah satu permasalahan yang perlu diatasi di Kabupaten Bandung.
Permasalahan sampah ini sulit diatasi karena kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat sekitar akan kewajibannya untuk membuang sampah pada tempatnya.
Saya cukup sering melihat sampah berserakan di pinggir jalan, toilet umum, dan tempat-tempat lainnya di Kabupaten Bandung.
Namun, permasalahan terkait sampah bukan hanya itu saja. Sampah yang sudah dibuang ke tempatnya pun masih menjadi permasalahan karena seluruh jenis sampah tercampur dalam satu tempat.
Hal ini menyebabkan sulitnya pelaksanaan daur ulang sehingga jumlah sampah di Kabupaten Bandung tetap banyak.
Oleh karena itu, saya merasa bahwa kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar bukan hanya membuang sampah pada tempatnya saja, tetapi membuang sampah sesuai dengan jenisnya juga.
Beberapa tempat umum di Kabupaten Bandung memang sudah menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya, tetapi saya merasa pemahaman masyarakat sekitar akan kebiasaan ini masih kurang.
Sehingga beberapa dari mereka masih membuang sampah tanpa memperhatikan jenis sampah tersebut.
Masyarakat Kabupaten Bandung harus membuat kegiatan memilah sampah ini menjadi sebuah kebiasaan baru yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Kebiasaan baru ini dapat dimulai dengan memilah sampah rumah seperti sampah kertas, plastik bungkus makanan, dan kardus secara terpisah.
Sampah bungkus makanan atau minuman diharapkan untuk dibersihkan terlebih dahulu sebelum dibuang.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses daur ulang (recycle).
Selain itu, sampah yang mengandung zat kimia dan sampah yang berasal dari kaca harus dibuang secara terpisah juga.
Masyarakat diharapkan untuk menulis keterangan jenis sampah dengan tujuan untuk mengurangi risiko yang membahayakan petugas pengolah sampah.
Sampah makanan juga harus dibuang pada kantong yang berbeda sehingga jenis sampah seperti kertas, plastik, kardus, dan sampah lainnya dapat di daur ulang menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Kebiasaan baru memilah sampah ini harus segera dilaksanakan agar jumlah sampah di Kabupaten Bandung tidak semakin meningkat.
Kebiasaan ini juga bukan hal yang mudah untuk dilakukan.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu kita pasti akan terbiasa dalam melakukan hal tersebut.
Dengan dilaksanakannya kebiasaan memilah sampah ini, kita dapat meningkatkan kualitas lingkungan di Kabupaten Bandung.
Kita juga membantu petugas pengolah sampah dalam melaksanakan tugasnya, menciptakan lapangan kerja untuk mendaur ulang sampah, dan tentu saja mengurangi jumlah sampah di Kabupaten Bandung.
Selain membiasakan diri untuk memilah sampah, kita juga harus mengurangi konsumsi berlebihan (reduce), menggunakan produk yang dapat digunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang sampah (recycle).
Saya berharap masyarakat Kabupaten Bandung memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam upaya menjaga lingkungan dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan di atas.
Selain itu, saya juga berharap pemerintah Kabupaten Bandung dapat menyediakan fasilitas dan layanan untuk memudahkan masyarakatnya dalam melaksanakan kebiasaan memilah sampah. (DND)