Surat Pembaca
Masyarakat Indonesia

Berbagi Cerita Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Untuk Lansia

Minggu, 11 April 2021 | 21:49 WIB

Sejak awal tahun 2021, vaksinasi Covid-19 di Indonesia mulai dilaksanakan dengan target awal tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia.

Awalnya saya kira pelaksanaan vaksinasi tidak berjalan dengan lancar, karena banyak isu miring di luar sana yang menceritakan kejadian buruk setelah seseorang menerima vaksin Covid-19.

Akan tetapi, keraguan tersebut dibantahkan oleh nenek saya yang mengikuti program vaksinasi di RS Duren Sawit, Jakarta Timur.

Beliau mendapatkan kesempatan untuk menerima vaksin karena usianya sudah 75 tahun dan tergolong lansia.

Nenek saya mengikuti program vaksinasi pada 8 Maret 2021. Beliau bersama tetangga lainnya mendatangi RS Duren Sawit pada pukul 05.50 WIB. Ternyata sampai di sana, antrean vaksinasi sudah mulai mengular.

Saya tidak menyangka antusiasme warga lansia di daerah Duren Sawit dan sekitarnya sangat tinggi untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Terbukti nenek saya mendapatkan nomor panggilan 156, padahal matahari pagi belum sepenuhnya bersinar.

Beliau juga menceritakan bahwa alur vaksinasi terbagi menjadi dua, yaitu untuk lansia dan khusus lansia disabilitas. “Banyak yang pakai kursi roda atau dituntun petugas untuk divaksin,” ungkap nenek saya menceritakan pengalamannya.

Pelaksanaan vaksinasi di RS Duren Sawit juga memuaskan. Petugas RS Duren Sawit cukup banyak dan bersikap sangat ramah melayani warga lansia, sehingga nenek saya tidak kebingungan di sana.

Tidak hanya itu, ketersediaan kursi juga sangat banyak sehingga warga dapat duduk dengan tertib di tempat yang disediakan.

Prosedur vaksinasi yang dilaksanakan oleh nenek saya dimulai dari pengecekan data, pengecekan kesehatan seperti mengecek tensi darah, dan pelaksanaan vaksinasi.

Setelah melaksanakan vaksinasi, nenek saya diminta untuk menunggu selama 30 menit untuk melihat adanya efek samping atau tidak.

Sayangnya, terdapat keluhan dari nenek saya karena petugas yang menyuntikkan vaksin kurang handal, sehingga menimbulkan bekas kebiruan di lengannya.

Setelah vaksinasi pertama dilaksanakan, nenek saya diberi sertifikat lewat SMS dan dihubungi melalui WhatsApp untuk tanggal dan jam pelaksanaan vaksinasi tahap kedua.

Nenek saya mengikuti vaksinasi tahap kedua pada 6 Maret 2021. Menurut beliau, vaksinasi tahap kedua lebih nyaman dibandingkan sebelumnya.

Beliau tidak perlu mengantre karena sudah mendapatkan informasi jam via WhatsApp beberapa hari sebelumnya.

Petugas yang menyuntikkan vaksin juga lebih baik dari tahap pertama karena tidak menimbulkan bekas. Selebihnya prosedur vaksinasi tetap sama seperti tahap pertama.

Saya berharap dengan adanya cerita ini, dapat menurunkan keraguan masyarakat untuk menerima vaksinasi Covid-19. (IRA)

Rania Alvita
Jl. Bambu Duri, Duren Sawit, Jakarta Timur
Kirimkan Surat Anda
Login atau Register terlebih dahulu untuk mengirim surat Anda. Lihat syarat dan ketentuan di sini.
Surat Pembaca
Lihat Semua
JNE
Sudah lebih Dari Sebulan, Pengiriman Paket Via JNE Belum Sampai ke Tempat Tujuan
Transvision
Permohonan Pemindahan Antena Tak Ditanggapi, Layanan Transvision Terhenti
PT PLAZA AUTO PRIMA
Sudah Lebih dari 3 Bulan Proses Pengembalian Booking Fee belum Juga Selesai
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT. PLN, dan PT. Indonesia Comnets Plus
Kecewa Membeli Token Listrik Melalui Aplikasi PLN Mobile dan BRImo
Dealer MG Kebon Jeruk
Menunggu STNK MG4 EV yang Tidak Jelas
Tanggapan Lain
Lihat Semua
CIMB Niaga
Proses Sanggahan Transaksi Qris CIMB Niaga Tidak Kunjung Selesai
TRAVELOKA & CIMB NIAGA
Kecewa Dengan Pelayanan Traveloka dan CIMB
Lazada Indonesia
Saldo Ditahan dan Toko Ditutup oleh Lazada
Lazada Indonesia
Kecewa Akun Seller Center Lazada Dibatasi, Dikenakan Pelanggaran dan Banding Ditolak
Panin Dai-Ichi Life
Lamanya Proses Klaim Asuransi Kematian Panin Dai-Ichi Life