Pada Sabtu, 3 Juni 2017, kami mendapatkan order pembelian lensa di toko online dari pembeli di Kota Bandung. Pembeli memilih menggunakan jasa TIKI JNE Reguler. Kemudian tanggal 4 Juni 2017, kami melakukan tracking dari situs TIKI JNE untuk mencari tahu proses dan status pengiriman lensa tersebut.
Awalnya di website tertulis pengiriman ke arah Tasik, sehingga kami capture tracking tersebut dan menginformasikan ke pembeli. Karena tidak ada komentar dari pembeli, kami pikir perubahan rute ini adalah inisiatif JNE setelah berbicara dengan pembeli. Tapi ternyata Senin, 5 Juni 2017, pembeli menanyakan perubahan pengiriman tersebut.
Sehinga kami simpulkan JNE melakukan kesalahan dan kami mengajukan komplain pada hari itu pukul 18.58. Say mendapatkan jawaban, bahwa TIKI JNE mengakui ada kesalahan pengiriman dan akan memperbaikinya dengan mengirim barang itu ke Bandung. Keesokan hari, 6 Juni 2017, kami mencoba tracking dengan contact call center sebanyak dua kali di pagi dan siang hari. Jawaban masih sama seperti malam sebelumnya,.
Tanggal 7 Juni 2017, pukul 07:57 pun masih mendapatkan jawaban yang sama persis. Sehinga terpikir, bahwa JNE telah kehilangan barang yang kami kirimkan tersebut, namun mencoba membeli waktu dengan cara memberikan jawaban yang menurut mereka akan menenangkan hati pelanggan.
Harapan kami, TIKI JNE bisa segera memecahkan masalah ini, karena persaingan logistik yang semakin berat akan jadi tantangan buat mereka dengan pelayanan semacam ini.