Tanggal 27 September 2023 kami check in Turkish Air di Bandara Schiphol Amsterdam dan kami memiliki tiga bagasi. Ketika check in, bagasi kami yang pertama meluncur tanpa label karena petugas menginjak tombol tanpa sengaja dan belum memberi label pada bagasi kami.
Petugas meyakinkan bahwa bagasi kami aman. Beliau memberi nota supaya dapat mengidentifikasi koper kami di pintu keberangkatan.
Akan tetapi, hingga kami berangkat bagasi tidak ada di sana. Petugas meyakinkan bahwa bagasi aman sampai di bandara tujuan akhir yakni Soekarno Hatta.
Setibanya di Soetta, bagasi kami tidak ada dan kami melaporkan ke kantor JAS (Jasa Angkasa Semesta) yang dipercaya Turkish Airlines untuk mengurus bagasi terlantar.
Hingga hari ini sudah sebulan lebih bagasi kami tidak ada kabarnya.
Kami tidak menemukan kantor resmi Turkish Air. Jadi kami hanya dapat menghubungi JAS dan kantor penjualan tiket di Jakarta.
Kami hanya dilempar dari satu alamat ke alamat lain dan menulis email ke Turk Hava Yollari Bagaj Hizmetleri atau Turkish Airlines Baggage Services.
Kami merasa JAS tidak membantu dengan melemparkan tanggung jawab kepada Turkish Airlines yang hanya dapat kami hubungi via website.
Ketika menelpon Turkish Airlines di Amsterdam, kami mengalami kesulitan karena dihubungkan dengan Turkish Air berbahasa Turki.
Turkish Airlines maupun JAS nampak tidak peduli akan kepentingan pelanggan. Hingga saat ini, kami hanya menginginkan tanggung jawab dari Turkish Airlines dan JAS. (AZR)